#navbar-iframe { height:0px; visibility:hidden; display:none }

25 Maret 2012

Bakti Bagi Batik Indonesiaku

Berbicara tentang Batik Indonesia sepertinya sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Batik merupakan salah satu simbol yang dimiliki oleh negara kita tercinta. Bahkan dalam berpakaian sehari-haripun tidak lepas dari batik. Moment 2 Oktober 2009 sebagai hari batik nasional, semakin menguatkan bahwa batik dan masyarakat Indonesia merupakan satu kesatuan, hal ini ditandai dengan maraknya penggunaan batik di berbagai instansi. Fenomena batik sungguh menakjubkan, dibarengi dengan kreativitas para produsennya yang mampu mengolah batik sedemikian rupa menjadi salah satu industri yang patut diperhitungkan. Beragam model juga banyak dihasilkan, dikombinasikan dengan berbagai bahan lainnya sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi pemakainya. Begitu juga dikota kami yang mendapat julukan kota batik. Geliat masyarakatnya untuk membudayakan batik sungguh luar biasa. 

Jika dilihat dari peran batik dalam perdagangan, banyak bermunculan sentra-sentra batik. Pasar Grosir Setono, merupakan salah satu tempat dari sekian banyak tempat yang menawarkan beragam batik dengan keterjangkauan harga yang pasti pas dengan kantong kita. Selain itu terdapat pula kampung batik, yang khusus menjual dan memproduksi batik mulai dari batik tulis, batik cap, batik sablon printing, batik dobi,dll.
Tidak berhenti sampai disitu saja, peran batik dalam edukasi pun patut diacungi jempol. Diberlakukannya mata pelajaran berbasis muatan lokal (mulok) membuat batik semakin dikenal terutama bagi anak-anak sekolah khususnya pada tingkat sekolah dasar.

Seakan tidak mau ketinggalan dengan kakak-kakak SD, adik-adik play group juga mau belajar tentang batik.
Tentu saja tidak sesulit kakak SD yang harus membaca dan menghapalkan jenis-jenis batik beserta cara pembuatannya tetapi dengan cara yang lebih menyenangkan.
Hari kamis 23 Februari 2012 tepatnya, bersamaan dengan puncak tema "Rekreasi". Kami para guru berinisiatif untuk mengajak anak-anak berkunjung ke "Museum Batik". Namun museum yang akan dikunjungi oleh anak-anak sangat istimewa karena letaknya yang sangat strategis. Tidak memerlukan biaya tambahan untuk menuju kesana.
Diintip yuk lokasi museum dan beragam kegiatan yang ada disana.

Lokasi museum cukup strategis, yang merupakan ruang kelas dengan setting menyerupai sebuah museum batik lengkap dengan segala properti pendukungnya menambah seru suasana, menghadirkan citra museum yang sesungguhnya.


Sebelum masuk museum, anak-anak diberi bekal berupa uang-uangan (terbuat dari kertas) yang akan digunakan untuk membeli tiket masuk dan tentu saja untuk belanja batik. Penjaga loket dengan sigap menyiapkan tiket. Setiap pengunjung yang sudah membeli tiket, akan diberi tanda stempel pada tangan kanannya. Tiketnya, jangan sampai jatuh tercecer karena akan diberikan kepada penjaga stand batik.


Nah, stand pertama yang dikunjungi adalah stand batik tulis. Coba lihat ada apa saja disana. Ternyata ada perlengkapan membatik tulis seperti : kain mori, canting, kompor kecil, wajan kecil dan malam (lilin yang dipakai membatik). Beberapa contoh hasil jadi dari batik tulis juga ada, seperti kain batik tulis dan kaos batik. Ditambah dengan kegiatan melukis dengan botol kecap, membuat anak-anak semakin betah berada di stand ini. 

Stand berikutnya adalah stand batik cap. Disini, anak-anak bisa melihat perlengkapan yang digunakan untuk mengecap seperti : canting cap dan malam. Kami juga menyediakan kain mori yang bisa digunakan anak-anak untuk mengecap. Motif canting cap yang beragam membuat anak belajar bereksplorasi dengan bentuk dan warna.


Shooping time.. wah ada seprei, atasan, sandal, sarung bantal, kain, kipas, dan banyak lagi macamnya. smua merupakan produk batik. Dengan uang yang tadi dibagikan, anak-anak bisa berbelanja batik. Ada transaksi penjual dan pembeli di meja kasir. Hayoo, kalau mau beli batik jangan sampai lupa uangnya harus diberikan pada kasir.


Setelah puas berkeliling, membuat batik cap dan shooping-shooping sekarang waktunya melepas penat. Dimana lagi, kalau bukan di cafe batik. Sembari bercerita, anak-anak dapat menikmati makanan yang sudah disediakan.


Berakhir sudah kegiatan hari ini. Anak-anak boleh pulang dengan membawa hasil karya batik cap yang sudah dibuat. Raut wajah mereka terlihat ceria, pengalaman berkunjung ke museum batik yang ada di sekolah mereka sendiri.
Asyik kan, aku bangga menjadi anak Indonesia sekaligus mencintai salah satu budayanya yaitu Batik Indonesia.
Horee.....!!!

Postingan ini disertakan pada lomba Blog Entry bertema Batik Indonesia, kerja sama Blogfam dan www.BatikIndonesia.com

24 Maret 2012

Hana VS Belimbing Wuluh

Masih ingat dengan Hana kan...?!!

Kali ini dia beraksi lagi tapi tidak dengan rautan pensilnya melainkan dengan pohon belimbing wuluh.
Ada apa gerangan dengan pohon belimbing wuluh, sampai-sampai belain ribut dengan empunya pohon ( diriku ).


Suara benda terjatuh membuatku segera beranjak keluar ruangan, untuk melihat apa yang terjadi diluar sana.
Ohh,...sosok mahluk kecil itu sedang berusaha mengambil sengget ( semacam kayu panjang yang berfungsi untuk mengambil sesuatu yang letaknya tinggi ).
Rupanya, benda yang terjatuh tadi adalah potongan botol air mineral yang ada dibagian atas sengget.
Sudah bisa ku duga, karena kepayahan mengambil sengget akhirnya potongan botolnya pun terjatuh.
Ah,.....bukannya berusaha membantu aku malah masuk kedalam rumah, mengambil hape.
Setengah berlari aku kembali keluar rumah, serasa tak ingin kehilangan moment berharga. Jeprat-jepret, mengabadikan fase dimana Hana berusaha dengan seluruh tenaga kecil yang dia miliki untuk mengambil belimbing wuluh.


fuihh...keringat membasahi dahi, bagian leher daster yang dipakainya juga ikut basah.
"ayo han, senggete dipaske ben blimbinge biso diunduh"
Senengnya diriku melihat Hana menderita tiada habisnya (yee..salah siapa juga ga mau bilang minta tolong).



Belum juga berhasil dengan sengget yang dia pake. Oke,...ga kehiangan akal sekarang giliran memanjat pagar. Sepertinya belum bisa juga, yang ada malah senggetnya jatuh...(hihihi..kasian).
Ahh,...melihatnya seperti itu lama kelamaan sisi ibu periku berbicara.
"wis,ra usah disengget meneh....bulik unduhke bae...kesuwen rak bar-bar"
Tanpa perlawanan, dia pun mengangguk setuju.
"meh nggo opo si han blimbing wuluhe?" tanyaku setengah menyelidik.
"yo pak nggo masak ibuk hoo..."
"lha ibukmu pak masak opo?" tanyaku lagi.
"yo nggo njangan, bulik kie wes gedhi po'o rak ngertinan"
walah, ya sebenere aku ngerti han. Tu kan cuma buat basa-basi aja.....(hahaha).


Akhir yang manis, Hana pulang dengan membawa blimbing wuluh yang ditaruh dilipatan dasternya (lagi-lagi ga ada inisiatif dariku untuk mengambilkannya kantong).
"wes bulik hoo,...aku pak bali sik"
"yo wis mono bali,ngko nek wis mateng bulik diparingi ho"
Hana berlalu dengan serangkaian kebahagiaan yang memenuhi hatinya karena telah berhasil menyelesaikan misi memetik belimbing wuluh walaupun ada tangan kedua yang telah membantunya.

20 Maret 2012

Ustadz.....0hh ustadz......grrrrrr

Hari yang berat,...fisik iya...psikis iya. Tepatnya kemarin jatah anak kelompok A yang masuk. Seperti biasa aktivitas pagi adalah privat Qiro'ati, berbaris dilanjutkan dengan kegiatan jasmani dan masuk pada kegiatan pembukaan. Karena ada dua orang guru yang ijin tidak masuk, maka untuk pembelajaran kali ini dilakukan oleh ustadz Mahbub.

Penampakan Ustadz mahbub
foto-foto diambil disini
Ustadz Mahbub adalah satu-satunya guru laki-laki di sekolah kami. Kariernya dimulai saat dia menjadi cleaning service, karena dianggap mampu dan memiliki kelebihan dalam bidang agama akhirnya pihak pembina mengangkat dia sebagai ustadz (panggilan untuk guru laki-laki di sekolah kami). Atas keputusan itu pula, mau tidak mau ustadz mahbub harus siap ketika diminta untuk mengajar di kelas.
Jadwal mengajar ustadz pun tidak dilaksanakan setiap hari namun diambil tiga kali dalam satu bulan. 

Sama ketika aku dan ke-tiga teman guruku mengajar untuk pertama kalinya di kelas, so pasti, dijamin ada perasaan nano-nano yang mewarnai. Yaa gugup, keringetan, sakit perut, kebelet pipis, etc...dan itulah yang menimpanya.
Memasuki kegiatan pembukaan, dimulai dari bacaan doa dan surat-surat pendek (ada empat surat yang harus dibaca) dilanjutkan dengan doa khatam Al Qur'an....idealnya seperti itu urutannya. Entah karena lupa atau saking nervousnya, bacaan khatam Al Qur'an yang seharusnya dilantunkan hilang entah kemana diganti dengan lagu ' Allah Maha Esa' yang dinyanyikan dengan nada fals dan ada beberapa dari liriknya yang terlupakan.
Bukannya membantunya menyanyi aku malah tertawa terkekeh sampai-sampai air mataku pun ikut keluar. Ku pegangi perutku, saking kocaknya melihat tampang ustadz yang lucu. Sampai-sampai kusembunyikan wajahku dibalik badan Nai yang gendut agar ibu kepsek tidak melihatku.
Entah sampai berapa menit kuhabiskan untuk tertawa,...tertawa yang sebenar-benarnya ...sungguh tak bisa aku tahan. Beruntung, anak-anak gak ada yang melihatku dan mereka tetap fokus memperhatikan ustadz mahbub (atau barangkali anak-anak juga disibukkan dengan pikiran mereka sendiri...sepertinya begitu).



#Selepas anak-anak pulang....
kami bertiga,...aku,ustdaz mahbub dan ibu kepsek duduk satu meja untuk mengevaluasi proses pembelajaran termasuk tingkahku tadi.
Ibu kepsek memberikan beberapa saran, terhadap ustadz mahbub pada umunya dan kepada diriku khususnya...
> Untuk ustadz lebih kepada step-step mengajar, inisiatif terhadap kegiatan belajar, kepekaan terhadap kondisi anak didik, hafalan lagu dan tepuk,....dll...
> Sedangkan untukku,.....agak berat nih tapi tetap harus aku lakukan, saat ustadz kebagian mengajar dan ada beberapa kesalahan sebaiknya bisa menahan diri untuk tidak tertawa apalagi kalau sampai ketahuan wali murid kan bisa berabe tuh.

Baiklah, ...apapun masukan dari ibu kepsek, pasti itu yang terbaik dan ku akui sikapku ini sedikit berlebihan.
About, kejadian hari itu....aku tidak bermaksud menertawakan ustadz karena sangat manusiawi jika dia berbuat kesalahan. Yaa, mungkin lebih ke'aku nya....harus lebih bisa bersikap dewasa, dan tidak terlalu lebay melihat mimik dan gestur ustadz yang bisa mengundang tawa (Introspeksi).

15 Maret 2012

Hana VS Rautan

Ahaaaa....siang bolong sehabis kerja sembari leyeh-leyeh nonton K-Drama favorit, thorn birds.
Tiba-tiba ada suara ketukan pelan, nyaris ga kedengeran. Tersembul badan kecil dari balik pintu.
' bulik, aku mau raut pensil'  kalimat pertama yang terucap sambil ngeloyor masuk rumah.
untung rautannya udah ku simpan rapi di atas lemari jadi dia ga tau tuh....hehehe.
'mana bulik,rautannya?!!'
ihh keukeuh banget si ni bocah. setengah ga tega ku lihat ditangannya menggenggam dua pensil.
'yaa bentar, tunggu dulu bulik ambilkan'
rupanya dia ga sabar, langsung di rebutnya rautan pensil yang ku pegang. Adegan tarik menarik pun terjadi, berhasil aku menang. Ku sembunyikan rautan tadi di belakang badanku,...
'sini,,...,bulik aja yang rautin pensilnya'
'ga ah,...aku bisa owg.....'
Ku pandang dia sesaat, ku tatap mata bulatnya dan dengan setengah hati ku berikan kepadanya.
'ahh..gini aja aku bisa....keciiiil'
Dipegangnya rautan tadi, di raba pada setiap bagiannya dengan penuh rasa penasaran.




'Sini,...bulik kasih tau caranya'
'halah,..ora usah aku bisa...bisa...nih lihat'
agak khawatir juga melihat cara dia memegang dan memasukkan pensil ke dalam lubang rautan.
Takut, jari kecilnya kejepit.
Namun, anak tetanggaku ini bukanlah tipikal anak yang gampang menyerah padahal agak kesulitan juga menekan besi pembukanya.


Akhirnya, berhasil....
pensil pun mau masuk ke dalam lubang rautan, yuhuuu....
semangat sekali memutar'nya sampai tidak mau berhenti.




'sudah cukup,...coba lihat pasti sekarang sudah runcing'

ku bantu dia mengeluarkan pensilnya.
'hahaha......,pensilku jadi lancip bulik....'
terkekeh dia dengan pensil di tangan kiri dan rautan di tangan kanan.

Raut mukanya berseri penuh kemenangan......

0ke na, kamu berhasil....(jempol 2 ku acungkan tepat dihadapannya).

sssttt,...tau ga...?!!
Sebenarnya rautan mekanik ini adalah kepunyaan Hana yang sengaja dititipkan ibunya kepadaku dengan alasan keamanan.
Soalnya kalau di bawa ke sekolah, pasti rautannya tidak akan pulang dengan kondisi selamat.
Alhasil, sampai sekarang hana tidak pernah tahu kalau rautan itu adalah miliknya :)

11 Maret 2012

The Difference



"Cita-citamu pengen jadi apa nduk kalau sudah besar nanti?"
"pengen jadi bu gulu ma....."
Tersenyum sendiri kalau ingat kata-kata itu. 23 tahun yang lalu, dan berlalu begitu saja seiring berjalannya waktu. Namun, siapa yang pernah tahu akan rencana Tuhan. Dengan kebesaran kuasaNya menuntunku kembali dalam cita-cita masa kecilku.

Selepas kuliah, kumasukkan beberapa lamaran pekerjaan termasuk ditempat kerjaku sekarang. Gambling, spekulasi, batu loncatan di otakku kala itu lagian ijazah juga tidak terlalu mendukung.
Setelah mengikuti seleksi, akhirnya aku diterima dan masuk dalam masa training. Tahap dimana aku harus mulai belajar tentang apa-apa saja yang harus aku kerjakan. Learning by doing, segala yang aku pelajari langsung dipraktekkan. Jujur, aku tidak menikmati, ini bukan aku, dan bukanlah sesuatu yang menyenangkan seperti  apa yang aku inginkan. Jauh dari apa yang aku pelajari dulu.
Berangkat dan pulang dalam ketersia-sia'an dan keterpaksaan berharap mendapat panggilan kerja dari tempat lain ( tentunya lebih baik dari yang ini. . . .)

Pun ketika memasuki tahun ke-4, masih dengan perasaan yang sama. Sampai suatu ketika aku diberikan kesempatan mengikuti kompetisi yang diadakan oleh Dinas setempat. Inilah awal dari segalanya, awal aku mencapai kesadaran akan diriku yang sebenarnya. Prestasi yang berhasil kuraih, semakin mengukuhkan kemampuan yang dulu sempat kuragukan. Inilah aku yang sekarang, penuh rasa percaya diri, berani bersikap asertif, dan yang terpenting dari semuanya adalah " LEGOWO", nerimo ing pandum, berusaha ikhlas menerima apa yang sudah diberikan Allah.
Sungguh luar biasa, baru aku percayai bahwa ketika kita bisa dengan ikhlas menerima apa yang telah digariskan Insya'Allah apa yang kita lakukan akan membawa berkah bagi kehidupan yang kita jalani. Termasuk dimudahkan serta dibukakan pintu rizki yang datang tanpa kita sangka-sangka.

Betapa nikmatnya hidupku sekarang, yang dimulai dengan keterpaksaan dan keraguan dimana keikhlasanku bisa terlahir dari sini. Kecintaanku pada profesiku sebagai pendidik dan pada murid-murid kecilku,...akan kulakukan yang terbaik untuk kalian.
Untuk murid-muridku. . . .
Tawa, tangis, ucapan dan doa yang keluar dari bibir mungil kalian adalah tangga yang mampu membawaku jauh ke tempat yang lebih tinggi lagi. . . . .lagi. . .dan lagi . . . .
LOVE u all. . . .

Tulisan ini sebagai inspirasi untuk
 

09 Maret 2012

Ponakan kecilku


B0cah yang satu ini bukan bocah cilik melainkan bocah ABG.
ponakan tercinta yang sedang andi lau alias antara dilema dan galau. pertengahan bulan februari lalu main kabur-kaburan,minggat dari rumah. 
" untungnya rumah bulik'mu ini  bisa ditempuh dalam waktu 1 jam,coba kalo sampai sehari semalam mau minggat kemana kamu" ngomel-ngomel diriku diatas motor sambil boncengin ponakanku.

"ribut lagi bulik....lia udah ga betah dirumah" kalimat yang pertama ku dengar darinya itupun terasa samar beradu dengan suara motor n isak tangisnya.
hmm....dulu jaman mbah putrinya masuk rumah sakit juga seperti ini,belajar kabur untuk pertama kalinya dan sukses.
apa yang ada di benak orang tua,ketika anaknya kabur pergi dari rumah karena masalah yang sama. protes kecil yang dilakukan lia tidak juga berbuah manis. acara kabur edisi berikutnya juga demikian, ortunya tidak berusaha mencari (mungkin karena sudah ketahuan TKP'nya). walhasil malah om'nya yang kena omelan...."ngapain dianterin sgala,dia kabur kan atas kemauan sendiri biar pulang sendiri".

apa mereka tidak pernah berpikir,lia hanyalah korban ke'egoisan mereka..
apa mereka juga tidak pernah berpikir apa yang terjadi pada lia bisa membawa efek dan contoh yang kurang baik bagi adik-adiknya.

sampai sekarang, masalah ini belum juga terselesaikan. sebagai bulik yang care (hehehee...), masih berupaya netral,  menjadi good parents tidaklak mudah-terkadang apa yang baik bagi ortu belum tentu baik untuk anaknya, melakukan mediasi....ga' lah ntar dikira menggurui.
kekhawatiranku lebih pada pribadi ponakanku yang cenderung labil, setengah anti sosial-dia tidak mengalami rasa takut,cemas n bersalah ketika harus meninggalkan rumah. bahkan dia tidak peduli lagi dengan sekolahnya.
masih dengan masalah dan konflik yang sama,..."bulik,lia pengen pergi....mamah-papah ga ada yang ngertiin lia".....tuuuut...tuuuuut......( dari dalam kamar mandi sekolah).
mengambang . . .

06 Maret 2012

Alat Permainan Edukatif untuk Anak Usia Dini


Postinganku kali ini membahas tentang Alat Permainan Edukatif (APE). Apa sih APE itu? mungkin buat teman-teman sesama guru PAUD sudah tidak asing lagi dengan istilah APE.
APE merupakan jenis alat bermain yang digunakan oleh anak usia dini (pra sekolah) untuk mendukung proses belajarnya. seperti kita ketahui,proses belajar anak usia dini adalah melalui bermain. dengan kegiatan bermain, anak memiliki kesempatan untuk berpikir kreatif, dapat mengekspresikan perasaannya dan yang pasti dapat belajar secara menyenangkan.


Saat ini,berbagai jenis alat permainan banyak ditawarkan dan sangat menarik jika dilihat dari bahan, warna dan fungsi yang memudahkan anak dalam menggunakannya.
namun,ada beberapa kendala dengan adanya keberagaman alat bermain tersebut,diantaranya :
> harga yang lumayan mahal.
untuk jenis-jenis alat bermain apalagi yang mengandung bahan non toxic,agak lumayanlah harganya. 
untuk 1 set puzzle dibandrol dengan harga diatas Rp.15.000.
> faktor keamanan.
ramainya produk mainan made in cina yang belum tentu aman untuk anak-anak karena mengandung bahan-bahan yang cukup beresiko bagi kesehatan.
> nilai edukatif.
terkadang alat bermain yang dijual kurang memperhatikan manfaat/kegunaannya serta tidak mempertimbangkan aspek-aspek perkembangan pada diri anak.
> keterjangkauan.
biasanya berkaitan dengan lokasi,untuk daerah-daerah tertentu yang masih jauh dari perkotaan sehingga agak susah untuk mendapatkan alat permainan tersebut.
>dan lain-lain :)

Sayang jika hanya karena beberapa kendala diatas membuat anak didik kita terbatas ruang lingkup bermainnya. padahal seperti kita ketahui masa anak-anak adalah masa usia keemasan (golden age) dimana pada masa ini anak sedang menggunakan seluruh inderanya untuk belajar dari orang-orang dan lingkungan disekitarnya.

Nah,tentu saja ada solusinya...
yaitu dengan cara membuat sendiri alat bermain edukatif tersebut.
dibawah ini,ada contoh-contoh APE yang dibuat dari barang bekas,bahan dan cara membuatnya pun sanagat mudah.
yuuk, kita lihat gambar APE'nya :


1. Telur Pecah part 1
terbuat dari kertas karton/manila putih yang dibentuk lingkaran dan bagian tengahnya dibuat pola zig-zag kemudian gunting menurut polanya.
pada perbagian diberi gambar yang ditempelkan sedangkan potongan yang lain diberi tulisan/keterangan dari kata bendanya.




2. Telur Pecah part 2
cara membuatnya hampir sama dengan yang pertama, hanya saja untuk keterangan dipotongannya berbeda. untuk model telur pecah ini, potongan pertama diberi gambar sejumlah benda. sedangkan potongan yang lainnya diberi keterangan angka yang menyatakan sesuai jumlah bendanya.


3. Kotak Alfabet
untuk membuatnya sangat simpel, hanya memelukan kardus bekas. bisa dari kardus odol,kardus obat,dll.
siapkan kardus-kardus tersebut, kemudian pada bagian luar kardus diberi tulisan huruf/angka.
setelah itu siapkan juga potongan kertas kecil yang diberi tulisan/angka juga. usahakan potongan kertasnya lebih kecil dari kardus sehingga bisa dimasukkan ke dalamnya.


4. Raba Angka dan Huruf
siapkan potongan kertas karton dengan bentuk segi empat. siapkan juga amplas yang telah dibentuk pola angka maupun huruf. gunting pola tersebut dan tempelkan di karton.


5. Roda Karet
bentuk lingkaran dengan menggunakan stereoform/gabus, tempelkan angka di bagian tengah gabus dengan lem/selotip. iris bagian pinggir gabus sesuai angka yang telah di pasang kemudian hubungkan pinggir gabus dengan karet gelang.



6.Stik Asik
yang perlu disiapkan adalah kertas karton, stik es krim yg sudah dicat, plastik bening/transparant, benang  jahit, potongan kertas asturo, potongan kertas yang telah ditulis penjumlahan/pengurangan angka.
lubangi karton dan plastik, rekatkan keduanya dengan menggunakan benang. masukkan potongan kertas asturo warna ke dalamnya setelah itu masukkan stik es krim sesuai dengan warna asturo yang sebelumnya dimasukkan. dengan stik asik ini, anak bisa belajar konsep sama dan konsep berhitung.


Sebenarnya masih banyak lagi jenis APE yang bisa dibuat....
next, jika ada mood dan waktu untuk mempostingnya pasti akan aku bagi buat teman-teman.
smoga bermanfaat........