Bertemu mimie di suatu sore. Membuatku agak kaget dengan apa yang dia katakan. Penuh tanya dan ada kesan ga percaya. Ahh pha iya sih, setelah 10 tahun yang lalu?!
Oke, mimie siap menantangku untuk melihat lebih dekat tentang apa yang telah dia katakan. Nurut saja, toh ga ada ruginya. Kami siap, berangkat menuju tekape.
Dan benar apa yang dikatakan mimie. Aku melihatnya dengan sangat jelas. Ckckck.....,spekulasi yang membutuhkan keberanian untuk melakukannya. Setelah sekian lama keberadaan bioskop sebagai salah satu pusat hiburan di kota kami mati suri. Lupa-lupa ingat, dulu jaman sekolah dasar aku pernah diajak bapak nonton film Tjut Nyak Dien. Waktu itu masih ada gedung bioskop gajah mada yang lumayan megah. Ga lama kemudian gajah mada tutup digantikan dengan athrium. Mengekor bioskop sebelumnya, di tahun 2002 athrium ikutan gulung tikar.
Jadi ini yang dari tadi diomongin mimie. Borobudur Cineplex. Letaknya di jalan sultan agung, menjadi satu bagian dengan Borobudur Mall.
![]() |
penampakan gambar disini |
Dari yang aku baca di fan page borobudur cineplex, sepertinya antusias masyarakat cukup besar. Terutama di film negeri lima menara. Banyak anak-anak yang diajak nonton orang tuanya. Hmm, jadi kepengen ikutan nonton.
Smoga kedepannya, film box office bisa diputar jadi ga cuma film lokal. itu sih harapanku.
Tentu disertai juga dengan peningkatan berbagai fasilitas penunjangnya karena masih ada beberapa catatan dari opini publik kayak kualitas gambar yang sering ngeblur, keramahan petugas tiket, dll. Jika hal-hal tersebut ga bisa dijaga yang ada bisa bubar jalan. Bernasib sama dengan para pendahulunya.
Tentu disertai juga dengan peningkatan berbagai fasilitas penunjangnya karena masih ada beberapa catatan dari opini publik kayak kualitas gambar yang sering ngeblur, keramahan petugas tiket, dll. Jika hal-hal tersebut ga bisa dijaga yang ada bisa bubar jalan. Bernasib sama dengan para pendahulunya.