Senang, riang, hari yang kunantikan
Kusambut "hai" pagi yang cerah
Mataharipun bersinar terang
Menemaniku pergi sekolah
Senang, riang, hari yang kuimpikan
Jumpa lagi kawanku semua
S'lamat pagi guruku tersayang
Ku siap mengejar cita-cita
Dengarlah lonceng berbunyi
Kawan segeralah berlari
Siapkanlah dirimu
Dalam mencari ilmu
Waktu cepat berganti
Hingga lonceng terdengar lagi
Semua pun bersorak dengan riang
Senang, riang, masa depan kan datang
Capai ilmu setinggi awan
Hingga nanti aku tlah dewasa
Dunia kan tersenyum bahagia
Senin, 16 Juli'2012
adalah hari pertama masuk sekolah. Wajah ceria anak-anak terlihat ketika mereka memasuki gerbang sekolah. Suasana riuh mengiringi langkah kaki kecil mereka yang ditemani mama, papa, bahkan kakek dan nenek. Pemandangan yang slalu menghiasi setiap pergantian tahun ajaran baru. Tak terkecuali bagi saya dan teman-teman guru yang disibukkan dengan persiapan materi pembelajaran.
Di hari yang sama,
Salah seorang murid saya (shafa) dulu yang sekarang duduk dibangku TK tidak mau masuk kelas. Rupanya dia tidak tahu kalau sekarang kelasnya sudah pindah di TK. Maklum, di sekolah tempat saya mengajar masih satu kompleks dengan TK. Jadi, anak-anak yang tadinya di playgroup memiliki anggapan bahwa kelasnya masih sama dan dengan guru yang sama. Padahal diakhir tahun ajaran, para guru selalu memberikan pengertian jika nanti anak-anak akan memiliki kelas dan seragam baru. Hmm,....namanya juga anak-anak. Terkadang mereka belum terbiasa dengan sesuatu yang baru.
Salah seorang murid saya (shafa) dulu yang sekarang duduk dibangku TK tidak mau masuk kelas. Rupanya dia tidak tahu kalau sekarang kelasnya sudah pindah di TK. Maklum, di sekolah tempat saya mengajar masih satu kompleks dengan TK. Jadi, anak-anak yang tadinya di playgroup memiliki anggapan bahwa kelasnya masih sama dan dengan guru yang sama. Padahal diakhir tahun ajaran, para guru selalu memberikan pengertian jika nanti anak-anak akan memiliki kelas dan seragam baru. Hmm,....namanya juga anak-anak. Terkadang mereka belum terbiasa dengan sesuatu yang baru.
Sampai bel berbunyi, tanda masuk kelas. Shafa masih berdiri didepan kelas playgroup. Terlihat bingung, antara masuk atau tidak. Saya biarkan dia sesaat dengan kebingungannya. Baru nyadar, ketika salah seorang guru TK meminta bantuan saya untuk membujuk shafa agar mau masuk kelas. Saya hampiri shafa yang sudah berdiri didepan ruang kelas TK. Badannya berkeringat dan wajahnya pucat. Saya gandeng tangannya masuk ke kelas. Mencari posisi tempat duduk yang aman diantara eks murid playgroup lainnya. Saya temani dia untuk sementara waktu. Saya pandangi wajah kuyunya dalam kecemasan. Wajah sama yang saya dapati setahun yang lalu saat dia pertama kali menginjakkan kaki di playgroup. Ada perasaan yang sama, ketika dia harus mulai belajar mandiri dan beradaptasi dengan teman-teman sebayanya. Proses yang cukup panjang sampai akhirnya shafa bisa benar-benar mandiri dan mau melakukan aktivitas belajar tanpa ditemani oleh eyang uti'nya. Sentuhan tangan dibahu saya, membuyarkan flashback tentang shafa. Setelah dirasa cukup, guru kelas shafa di TK menyuruh saya meninggalkan ruangan. Bergegas saya keluar seiring suara tangis shafa yang pecah. Shafa,....ini hanya sementara nak. Kembali ke awal, berproses dan saya yakin kamu bisa.

Shafa Aurelia Budhi Wardhani

Beberapa hari kemudian,
Shafa kecil sudah kembali. Bermain bersama guru barunya di TK dan juga teman-temannya. Tidak ada lagi kecemasan dan ketakutan.
Hanya wajah ceria yang kini mewarnai...
Selamat belajar shafa.....
Hanya wajah ceria yang kini mewarnai...
Selamat belajar shafa.....
Langkahmu masih panjang menuju hari depan...
Jadilah matahari bagi ke'dua orang tuamu dan orang-orang yang menyayangimu...
#Note :
Selamat Hari Anak Nasional @23 Juli
Anak Indonesia sehat, cerdas, ceria dan berakhlaq mulia