#navbar-iframe { height:0px; visibility:hidden; display:none }

16 Oktober 2012

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIK ANAK USIA DINI DI KELOMPOK BERMAIN MA’HAD ISLAM PEKALONGAN

          


Latar Belakang Masalah

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Adapun yang dimaksud Anak Usia Dini (AUD) adalah rentang usia 0-6 tahun (Undang-undang Sisdinas NO. 20/2003 pasal 28 ayat 1) dikenal juga dengan golden age atau usia keemasan yang merupakan masa pembentukan pondasi dimasa yang akan datang. Hal ini dapat dilihat melalui karakteristik yang muncul pada Anak Usia Dini (AUD), antara lain :
  • ·    Usia dini merupakan usia yang paling penting dalam tahap perkembangan manusia, sebab usia tersebut merupakan periode diletakkannya dasar struktur kepribadian yang dibangun untuk sepanjang hidupnya. Oleh karena itu perlu pendidikan dan pelayanan yang tepat.
  • ·    Pengalaman awal sangat penting, sebab dasar awal cenderung bertahan dan akan mempengaruhi sikap dan perilaku anak sepanjang hidupnya, disamping itu dasar awal akan cepat berkembang menjadi kebiasaan. Oleh karena itu perlu pemberian pengalaman awal yang positif.
  • ·   Perkembangan fisik dan mental mengalami kecepatan yang luar biasa, dibanding dengan sepanjang usianya. Bahkan usia 0 – 8 tahun mengalami 80% perkembangan otak dibanding sesudahnya. Oleh karena itu perlu stimulasi fisik dan mental.

 Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu:
•  Tujuan utama :  untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.
•  Tujuan penyerta : untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.
Makna yang terkandung dalam tujuan PAUD tersebut, adalah untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Jadi pendidikan memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam membentuk sumber daya manusia yang produktif, inovatif dan berkepribadian. Berbicara mengenai terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas, maka tidak akan terlepas dari peranan seorang pendidik atau guru. Dalam seluruh kegiatan pendidikan, guru menjadi penentu  keberhasilan pendidikan. Sebagai tenaga profesionalisme, guru menjadi faktor utama untuk meningkatkan kualitas anak didiknya.
Dengan demikian betapa pentingnya peran dan tanggung jawab guru, apalagi guru kelompok bermain (KB) sebagai pendidik anak-anak dalam masa keemasan (Golden Age). Oleh karena itu, diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas guru sehingga akan terwujud anak usia dini yang cerdas, sehat, ceria dan berakhlak mulia serta memiliki kesiapan baik fisik maupun mental dalam memasuki pendidikan lebih lanjut
     Masalah dan Tujuan
Berdasar latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka akan disampaikan pada makalah ini tentang bagaimana “ Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidik Anak Usia Dini di Kelompok Bermain Ma’had Islam Pekalongan “. Serta dapat disimpulkan tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu untuk mengemukakan berbagai upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidik Kelompok Bermain Ma’had Islam Pekalongan.

PEMBAHASAN
Mengingat pentingnya peranan guru kelompok bermain  dalam  menciptakan dan mewujudkan pendidikan anak usia dini maka dibawah ini akan dibahas mengenai beberapa upaya untuk meningkatkan kualitas guru pada Kelompok Bermain Ma’had Islam.
A.       Sistem Seleksi (Rekruitmen)
Pendidikan Anak Usia Dini sebagai jenjang pendidikan yang sangat penting dalam mempersiapkan anak untuk mengikuti pendidikan dasar. Oleh karena itu pendidiknya perlu disiapkan secara baik. Melalui proses seleksi yang diadakan oleh pihak sekolah diharapkan mampu menjaring mutu tenaga pendidik yang sesuai dengan kompetensinya dan memiliki kualifikasi akademik yang dapat menunjang proses pembelajaran di kelompok bermain ma’had islam.    
Beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik PAUD, antara lain : 
-          Kompetensi paedagogik (kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan pengelolaan pembelajaran yang partisipatif dan logis)
-          Kompetensi kepribadian (kemampuan pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, serta berakhlak mulia yang menjadi teladan bagi peserta didik)
-          Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik)
-          Kompetensi profesional (merupakan kemampuan penguasaan materi secara luas dan mendalam)
B.       Supervisi Pembelajaran
Supervisi pembelajaran merupakan salah satu faktor penting dalam upaya peningkatan kualitas pendidik. Dengan adanya kegiatan supervisi diharapkan tenaga pendidik dapat mencapai penguasaan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dalam proses pembelajaran secara maksimal. Terdapat dua kegiatan supervisi yang dapat dikembangkan, yaitu :
-          Supervisi yang dilakukan oleh Kepala Sekolah
Secara rutin dan terjadwal kepala sekolah melakukan kegiatan supervisi kepada guru dengan tujuan agar guru-guru mampu memperbaiki proses pembelajaran yang dilaksanakan. Dalam pelaksanaannya, kepala sekolah memantau secara langsung kegiatan belajar mengajar.
-          Supervisi yang dilakukan oleh Pengurus Yayasan Ma’had Islam
Kegiatan supervisi yang dilakukan oleh pengurus, bertujuan untuk meningkatkan kinerja kepala sekolah dan para guru. Selain itu, kendala-kendala dan permasalahn yang dihadapi oleh pihak sekolah dapat diketahui secara langsung oleh pihak yayasan.
C.       Aktivitas Responsi
Responsi merupakan bentuk suatu interaksi baik formal maupun informal yang biasanya dilakukan melalui interaksi seperti, pendidikan dan pelatihan, seminar, studi banding, dan lain-lain. Aktivitas responsi sangat diperlukan oleh pendidik paud dalam menunjang dan meningkatkan kualitasnya. Adanya responsi mampu menjadi tolak ukur pendidik untuk mengembangkan proses pembelajaran, ketrampilan dan kreatifitasnya. Beberapa jenis responsi yang bisa dilakukan dalam upaya peningkatan kualitas pendidik,   yaitu :
-          Pendidikan dan pelatihan
    Pendidikan dan pelatihan sebaiknya diikuti secara berkala baik di tingkat kecamatan, kota, propinsi maupun nasional. Kegiatan pelatihan dimaksudkan untuk mengupgrade pengetahuan pendidik, terutama untuk materi yang berkaitan dengan kurikulum dan kegiatan pembelajaran.

-          Seminar
Dengan seminar memungkinkan pendidik untuk bisa menyerap pengetahuan dari berbagai nara sumber. Mengaplikasikan pengetahuan yang didapat untuk diterapkan dalam proses pembelajaran dan pendidikan anak usia dini.
-          Kelompok Kerja Pendidik PAUD (KKPP)
    Merupakan salah satu program kerja gugus yang telah dibentuk melalui himpunan pendidik anak usia dini (HIMPAUDI), KKPP ini berfungsi sebagai wadah berkumpulnya guru-guru di tingkat kecamatan untuk dapat berinteraksi dan berdiskusi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan pendidikan anak usia dini. Seperti perencanaan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, evaluasi dan kendala-kendala yang dihadapi masing-masing sekolah/lembaga.
-          Studi Banding
     Kegiatan yang dilakukan dengan mengunjungi sekolah lain yang dianggap lebih baik. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidik. Tidak hanya bagi pendidiknya,  namun juga berguna bagi peningkatan mutu pembelajaran di sekolah.  Pengamatan yang dilakukan dalam studi banding, menjadikan tolak ukur sejauh mana mutu pendidikan yang telah diberikan.
D.   Sarana dan Prasarana
                     Sarana prasarana dapat digunakan untuk menunjang proses penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Bagi pendidik, ketersediaan sarana dan prasarana dapat membantu memperluas pengetahuan. Tentang sarana yang saat ini dibutuhkan oleh pendidik adalah ketersediaan fasilitas internet di lingkungan sekolah. Seperti diketahui, pemanfaatan tehnologi informasi (IT) sangat dibutuhkan dalam  menunjang proses pembelajaran. Setiap pendidik diharapkan  melek teknologi. Bahkan dengan penguasaan IT, kedepannya para pendidik bisa mengaktualisasikan diri melalui web sekolah. Selain fasilitas internet, jenis fasilitas lain yang bisa menambah wawasan adalah ketersedian  perpustakaan yang menjadi sumber ilmu bagi para pendidik.

 E.   Peningkatan Kesejahteraan Guru
Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan oleh sejauh mana kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didiknya melaui kegiatan belajar mengajar. Namun demikian, posisi strategis guru untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan sangat dipengaruhi oleh kemampuan profesional mengajar dan tingkat kesejahteraannya.
Beberapa bentuk kesejahteraan guru yang saat ini diharapkan mampu menunjang kualitas dan profesionalismenya adalah :
-          Gaji pokok perbulan
Penghasilan yang diperoleh setiap bulan diharapkan mampu mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari dan disesuaikan dengan standar Upah Minimum Harian (UMR) Kota Pekalongan.
-          Tunjangan Kesehatan
Berbeda dengan guru PNS yang telah memperoleh asuransi kesehatan (ASKES), guru swasta masih harus menanggung sendiri terhadap kecelakaan atau resiko kesehatan yang dialaminya. Sudah menjadi kewajiban bagi Yayasan, Satuan sekolah maupun Penyelenggara Pendidikan untuk memberikan perlindungan dan jaminan kesehatan.
-          Subsidi Pendidikan

Idealnya guru PAUD adalah lulusan dari S1 PAUD, pada kenyataannya banyak guru yang belum
mengambil program Pendidikan Anak Usia Dini. Salah satu kendala untuk bisa melanjutkan

  pendidikan adalah keterbatasan biaya. Untuk itu diperlukan subsidi yang bisa menunjang proses 

kelanjutan pendidikan para guru. Supaya para pendidik mendapatkan keilmuan dan ketrampilan 

yang memadai sebagai bekal dalam mendidik dan mencerdaskan kehidupan anak bangsa.

PENUTUP

A.    Kesimpulan
Peningkatan kualitas guru PAUD saat ini adalah hal yang mutlak dilakukan. Hal ini mengingat betapa pentingnya pendidikan anak usia dini yang berada pada masa usia keemasan (golden age). sehingga akan terwujud anak usia dini yang cerdas, sehat, ceria dan berakhlak mulia serta memiliki kesiapan baik fisik maupun mental dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Beberapa upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidik PAUD, antara lain :
-          Sistem Seleksi (Rekruitmen)
-          Supervisi Pembelajaran
-          Aktivitas Responsi
-          Sarana dan Prasarana
-          Peningkatan Kesejahteraan Guru
B.     Saran
Upaya peningkatan kualitas pendidik PAUD tidak hanya menjadi tanggung jawab individu semata namun juga menjadi tangung jawab bersama antara pemerintah, pihak sekolah, pengurus dan yayasan yang menaunginya. Untuk itu diharapkan perhatian dan pembinaan yang dilakukan secara berkala sehingga mutu pendidik terus berkembang sesuai dengan tuntutan masyarakat terhadap kemajuan pendidikan putra-putrinya. Pendidikan mencakup berbagai tingkatan, dimulai dari pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah atas dan pendidikan tinggi, oleh karena itu sudah semestinya terdapat pemerataan kesejahteraan bagi para pendidiknya.