Apa yang akan kamu lakukan ketika didompet cuma ada duit seratus ribu rupiah sedangkan hasrat jalan-jalan harus segera disalurkan
Gegara aktivitas bewe jadi tahu kalau lagi ada GA yang diadain oleh BLOG JALAN JALAN dengan modal 100 ribu mungkinkah kita bisa traveling...??? Yuuk, ikuti perjalanan kami berdua..
Tepatnya seminggu yang lalu aku ajak si kaka buat jalan ke suatu daerah di selatan Pekalongan. Kebetulan, hari jum'at kami libur. Sepulangnya kaka dari sholat jum'at, kami siap-siap menuju tekape. Berbekal setermos kopi panas (kalau cuman secangkir bakalan kurang deh) dan bensin 20 ribu rupiah kami pun berangkat kesana dengan sepeda motor.
Tepatnya seminggu yang lalu aku ajak si kaka buat jalan ke suatu daerah di selatan Pekalongan. Kebetulan, hari jum'at kami libur. Sepulangnya kaka dari sholat jum'at, kami siap-siap menuju tekape. Berbekal setermos kopi panas (kalau cuman secangkir bakalan kurang deh) dan bensin 20 ribu rupiah kami pun berangkat kesana dengan sepeda motor.
Menuju Lolong-start jam 13.35
Jarak tempuh lolong dari kota pekalongan sekitar 40 kilometer, dengan rute kota pekalongan-buaran-kedungwuni-wonopringgo-karanganyar-lolong. Yah, memakan waktu kurang lebih 45 menit. Sepanjang perjalanan menuju lolong begitu menyejukkan mata karena disebelah kanan kiri dipenuhi dengan pepohonan hijau dan hamparan sawah luas. Sesampainya dipertigaan tugu duren di kecamatan karanganyar sempat bingung. Rute yang kudapat dari hasil bbm'an dengan teman kurang akurat atau akunya yang lemot yak. Ketimbang nyasar, kami berhenti didepan ruko dan bertanya pada tukang parkir.
Setelah melewati jembatan panjang, berbelok kearah selatan. Jalannya mulai menanjak dan berkelok-kelok. Jalan yang tadinya luas beraspal sekarang berganti menjadi jalan yang agak sempit serta bergelombang. Pemandangannya pun berubah dengan hamparan kebun duren. Lolong, memang terkenal sebagai daerah penghasil duren bahkan setiap tahun diadakan festival duren didesa ini. Rupanya, kami datang saat musim duren tak berbuah. Jadi hanya bisa menikmati pohonnya saja...hehehe.
Jembatan eksotis peninggalan kolonial belanda
Selain terkenal dengan duren, lolong juga memiliki daya tarik tersendiri dengan adanya 'Jembatan Batu' peninggalan belanda yang sudah ada sejak tahun 1940. Jembatan ini terbilang unik, bentuknya melengkung gitu.
![]() |
Jembatan Lolong, eksotisme peninggalan belanda |
Setelah melintasi jembatan lolong, sampailah kami ketujuan. Jam menunjukkan pukul 14.20, motor kami parkir ditempat penitipan motor. Tiga ribu rupiah saja sobs, tanpa hitungan perjam gak pake tiket masuk lagi. Gerontongan, menikmati wisata alam pedesaan yang masih alami.
Sungai singkarang itu,
Banyak yang tidak tahu kalau sungai yang terdapat didesa lolong ini bernama sungai singkarang. Terlanjur akrab dengan lolong, maka lebih dikenal dengan sungai lolong bukannya sungai singkarang.
Bagi kami yang terbiasa tinggal di kota (ceiyee, sok gitu) menikmati sungai dan gemericik air menjadi kenikmatan tersendiri. Ditambah kesenengan narsis, nikmatnya menjadi dua kali lipat. Halah. Jadi buat yang hobi foto-foto narsis, selfi-selfian gitu tempat ini terasa sangat menarik dengan view bebatuan, pepohonan dan derasnya air sungai.
![]() | ||||
Sungai Lolong |
Saat kami datang, pengunjung hanya ada beberapa. Sebagian malah penduduk yang mencoba mencari peruntungan dengan memancing ikan. Sisanya adalah anak-anak yang asyik berenang di sungai. Ahh, lihat mereka mandi jadi pengen....mandi juga?!! enggak lah. Tetap bisa merasakan dinginnya air kali tanpa mandi tapi dengan bermain air.
![]() | ||
jaring mania |
![]() |
batu kali menjadi area bermain yang menyenangkan |
![]() |
air....air....air mengalir sampai jauuuuh |
Wisata alam lolong, gak cuma menawarkan keindahan sungai semata. Disini, para pengunjung juga bisa mencoba ber'arung jeram. Peralatan pendukung sudah tersedia, tinggal bayar sewa sesuai tarif yang sudah ditetapkan oleh pengelola.
![]() | ||
pelampung ria ditengah derasnya kali lolong |
Oiya, ditepi sungai lolong juga disediakan area buper (bumi perkemahan). Jadi nih, yang lagi penat bisa refresing bikin tenda dan bermalam sembari ditemani hembusan udara yang masih alami. Ciyee,..asyik kan.
Dan,.....ga terasa waktu cepat sekali berlalu. Giliran gak enaknya nih,pulang..pulang..udah sore.
![]() |
Hi aku disini bersama segelas kopi...nikmat sekali.... |
Jam 16.30, kami pulang. Memilih jalur yang berbeda dengan saat berangkat tadi. Melewati kajen-bojong-wiradesa-pekalongan. Sengaja, pengen lewat wiradesa karena kami mau singgah di "nasmeg bu sami'ah". Dua porsi nasmeg (nasi megono) plus gorengan dan dua gelas kopi jahe hanya menghabiskan duit 17 ribu saja sobs.
![]() |
Total pengeluaran 4o ribu masih sisa 60 ribu...yuhuuu ^_^ |
Irit bingits kan, jalan-jalan ala
kami berdua. Kepala adem, hati adem, dompet pun ikut adem. Dengan modal
100 ribu saja, cukuplah berwisata lokal. Dengan catatan berkunjung ke
tempat yang belum pernah kita singgahi. Exitednya dapet banget koq
seperti ketika kita bisa jalan-jalan keluar kota.