#navbar-iframe { height:0px; visibility:hidden; display:none }

04 Maret 2017

Jepret Kuliner Khas Kota Batik


http://www.gandjelrel.com/2017/02/blogging-competition-jepret-kuliner-nusantara-dengan-smartphone.html

Hai temans, sudah pernah jalan-jalan atau sekedar singgah di Pekalongan?!
Yess pasti sudah gak asing lagi dengan kota yang begitu terkenal dengan batiknya ini.
Pekalongan terletak di jalur pantura. Aksesnya cukup mudah dari Semarang bisa ditempuh selama 3 jam dengan kendaraan darat. Kalau mau lebih singkat lagi bisa menggunakan kereta api selama 1,5 jam. World City of Batik adalah gelar yang disandang kota Pekalongan. Ya wajar saja, segala tentang batik bisa kalian temui disini. Mulai dari beragam produk batik kaki lima sampai sekelas butik pun tersedia.
Ternyata gak cuma urusan sandang saja, batik juga telah menginspirasi seseorang untuk membuat produk makanan. Mba Adila Hukmi namanya, beliau telah menghasilkan kreasi bolu batik. Berbagai jenis motif batik beliau gunakan untuk memperindah bolu ciptaannya tersebut.

Bolu batik (dok Mba Adila Hukmi)
Gimana..?! cantikkan bolu batiknya. Selain membuat bolu batik, mba Dila juga membuka kursus. Jadi bagi siapa saja yang ingin belajar membuat bolu batik, bisa datang ke rumahnya di kawasan setono.

Bicara tentang makanan, pastilah disetiap daerah mempunya kuliner andalan. Kuliner memiliki peran yang cukup penting dalam mempromosikan kunjungan wisata ke daerah tersebut. Sebut saja PBN atau Pekan Batik Nusantara, event tahunan yang selalu diselenggarakan oleh pemkot setempat. Selain menampilkan karya-karya pembatik, disekitar area juga disediakan stand kuliner lokal. Jadi pengunjung bisa mencicipi jejeran kuliner khas pekalongan.

Sego rakyat itu Sego Megono
 
nasmeg sedepe pol-polan
Buat kalian yang tinggal disekitar Pekalongan, pastilah sudah sangat familiar dengan nasmeg atau nasi megono. Megono terbuat dari cacahan nangka muda yang dicampur parutan kelapa beserta bumbu-bumbu lainnya. Ada juga yang menambahkan irisan petai. Huhuhu,...sedepe pol. Cara memasaknya dengan direbus. Nasmeg bisa kalian jumpai di warung-warung lesehan disepanjang jalan. Makan nasmeg paling nampol dengan gorengan tempe mendoan dan sambel. Berkatan kenduri atau walimah, hampir selalu menyajikan megono. Sebungkus nasi megono, dihargai dua ribu rupiah. Murah dan bikin wareg. Maka dari itu bisa disebutlah sego rakyat.

Tauto, soto khas Pekalongan
Menyebut tauto, terbayanglah kuah soto yang kental dan kemerahan. Berbeda dengan soto pada umumnya yang berkuah kuning dan bening. Tauto ini memakai tauco sebagai bumbu pelengkapnya. Irisan daging kerbau atau sapi menjadi varian utama. Walau pada perkembangannya bisa memakai suwiran ayam. Ehh, ada juga tauto tempe dan tahu. Tauto tempe menjadi favorit anak sekolah, karena kebanyakan dijual dikantin sekolah. Selain irisan daging, ada soun atau bihun dan irisan daun bawang yang melengkapi.


Jika kamu datang ke Pekalongan bisa mendapati tauto di warung-warung. Paling legend ada soto ppip, dari masaknya menggunakan tungku kayu untuk mempertahankan cita rasanya. Cukup dua puluh ribu saja untuk semangkok tauto daging.

Pekalongan dalam kehangatan Kopi Tahlil
Yang dingin-dingin,...yuuk hangatkan dengan kopi tahlil. Unik yak namanya. Lah memang demikian, mau tahu kenapa disebut kopi tahlil?! menurut sumbernya kopi tahlil ini tercipta dari kegalauan salah satu warga Pekalongan yang sedang mengadakan tahlil dirumahnya. Merasa bosan dengan sajian yang itu-itu saja akhirnya diramulah kopi dengan rempah-rempah. Diluar dugaan jebul banyak yang suka dengan minuman tersebut. Sejak itulah, kopi tahlil makin dikenal dan menjadi salah satu minuman khas di Pekalongan.

kopi kaya rasa
Sekilas kopi tahlil gak ada bedanya dengan kopi biasa, kecuali kalian menikmatinya secara langsung. Aroma rempah-rempahnya luar biasa. Alhasil, perpaduan bubuk kopi dengan kayu manis, cengkeh, pala, kapulaga, serai, pandan, gula merah dan jahe ini bisa juga untuk meningkatkan stamina. Segelas kopi tahlil, hanya dua ribu lima ratus sampai tiga ribu gak bakal bikin kantong jebol. Murce banget ya kan..?! Biasanya kopi tahlil disajikan dengan ketan, bisa kalian temui di angkringan. Buka dari jam enam sore sampai dua belas malam.

ketan tutul klopo

Jepret Kuliner Khas Kota Batik dengan Asus ZenFone
Eksis itu perlu ya sobs. Apalagi di era teknologi seperti sekarang ini.. Menjadi satu keharusan untuk mengabadikan berbagai moment penting yang kita jalani setiap hari. Beruntung sekali ada Asus ZenFone yang setia menemani. Dengan Teknologi PixelMaster Camera yang mumpuni, menjadikan jepretan kita ga ada matinya.


Apa itu Teknologi PixelMaster Camera
Teknologi PixelMaster adalah teknologi hasil pengembangan ASUS dengan menggabungkan piksel yang berdekatan menjadikan peningkatan sensitivitas cahaya 400% dan kontras sebesar 200%.
Berikut adalah lima aspek kunci PixelMaster yang mendukung pengambilan foto :

1. Low light Mode
Fitur ini memungkinkan mengambil gambar dengan kualitas yang lebih jernih dan cerah walau dalam kondisi minim cahaya. Low light mode ini bisa menghasilkan kecerahan gambar 4 kali lebih baik dibanding kamera ponsel biasa.

2. Sensor kualitas tinggi
Berbekal sensor dengan lensa yang cukup besar menjadikan kualitas foto yang lebih tajam, efek warna yang lebih akurat dan merata.

3. Depth on field mode
Fitur keren, dengan dua foto sekaligus secara otomatis yaitu pengambilan gambar dengan objek utama yang lebih tajam dan latar yang buram atau sebaliknya.

4.  Selfie mode
Mengambil gambar selfie tiga sekaligus, sehingga memungkinkan bagi kita untuk memilih salah satunya sebagai the best pose.

5. Time rewind
Fungsi time rewind bisa membidik 31 gambar secara berurutan pada rentang waktu satu sampai dua detik.

Jepret nasi megono dengan ASUS ZenFone
Nah sobs, itulah kuliner khas Pekalongan versiku. Bagaimana dengan kalian, sudahkah mencicipi kuliner Pekalongan?!...

Artikel ini diikutsertakan pada Blogging Competition Jepret Kuliner Nusantara dengan Smartphone yang diselenggarakan oleh Gandjel Rel



40 komentar :

  1. Eaaa nasmeg kopi tahlil cocokk
    Duh enake soto tautone. Bagiii mbaa buat sarapan ������

    BalasHapus
  2. Sakporeee... Foto2 ciamik n suaranya merduuuu... Muga2 juaraa.. Aamiin..

    BalasHapus
  3. Aku seneng bgt nasi megonoo,,aaah aku jd kangen temen2ku yg di sanaa,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nasmeg emang ngangeni mba. Tiap pagi sarapane nasmeg tambah acar.sakporee...hihihi

      Hapus
  4. Wah penasaran juga dengan mengono, kapan kapan kalau ada kesempatan ke Pekalongan bisa coba nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Monggo mas, tindak pkl dr kebumen dkt kan lwt jalur selatan

      Hapus
  5. Mba.. Aku malah jd keingat Pindang Tetel.. Hihi.
    Dulu pas SMA pernah nginep di rumah tmn daerah Buaran, kita dibelikan Pindang tetel ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaa mb, pindang tetel jg termasuk yg khas d pekalongan.makannya pake mi usek mba

      Hapus
  6. Bolu batik .. nggak tega makannya.
    Klo nasi megono sudah familiar, he.

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Di dekatku ada yang jual nasi megono enak mba. Harganya terjangkau juga. Good luck lombanya mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terjangkau skali kak,..2000 udh bs makan nasmeg.tambah pake tempe goreng cm 2500...

      Hapus
  9. Sebagai orang yang suka soto. Itu kok terlihat beda ya sotonya dr yg biasanya aku beli.hehe
    Bisa dicoba kalau lagi ke Pekalongan nih..he

    Salam kenal :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. beda banget nih mas, kuahnya kental kemerahan krn ada bumbu tauco

      Hapus
  10. Dulu kupikir tauto itu makanan yang bener-bener beda, eh, ternyata masih saudaranya soto juga. Hahaha. Kalau orang Suriname nyebutnya sauto. Btw, bolu batiknya bisa delivery sampe Pemalang nggak, Mbak? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada soto, sauto, tauto yaa mas.
      sotoy,..aku sih no...hahaha.
      langsung tkp aja mas, pekalonganb-pemalang kan mung sak nyukan

      Hapus
  11. kuliner Pekalongan uniik..
    dari list sekian banyak itu masa sih baru nyoba nasi megono aja..
    harus ke Pekalongan lagi sepertinya nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. monggo mba monda tindak ke pekalongan bisa kulineran bareng mba mechta juga kan... :)

      Hapus
  12. pingin sotonya itu lho
    kok kayaknya beda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh,...ga pake sambel yaa....dija kan masih kecil entar sakit peyut...hehehe

      Hapus
  13. Saya termasuk orang yang suka banget sama sego megono :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sedep yaa pak ustadz,...tambahin sambel

      Hapus
  14. Bolu batik motif kawung...mau banget Jeng Yuni. Kuliner Pekalongan poll mengini.

    BalasHapus
  15. saya tutwurihandayani dan doakan semoga jepret kuliner khas kota Batik Pekalongan hasil kreatifnya neng Admin bisa mengalahkan kontestan lainnya....kalau di share ke KPK Blogger Community,pasti banyak dukungan dan doa tentunya dari para anggota lainnya....hehe....*kapok ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin, makasih kang.
      yaaah kapok lombok...hehehe

      Hapus
  16. Dr semuanya Aku baru nyobain tauto mba :p. Itu kesukaanku.. Kalo kita mudik ke solo, pasti mampir pekalongan cari makan dulu :D. Tp biasanya lgs berangkat lg, jd g gt tau kuliner yg lain. Itu kue batiknya sumpah cakep bgt yaaa.. Aku kirain kain batik digulung loh

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah asli solo yaaa.....,
      pasti mampirnya ke tauto bang dul di tepi jalan pantura.
      saking cakepnya, ga tega makan bolu batiknyaa...hahaha

      Hapus
  17. manteb itu makanan hahaha, jadi kepengen soto hahaha

    BalasHapus
  18. Itu bolu yg dibatik kok lucu banget ya. Ketan tetel itu kesukaanku :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. lucu yo mba,...sampe eman meh dimaem...

      Hapus
  19. Nasmeg yg pake campuran combrang jan mantep jooozzz...

    BalasHapus

Terima Kasih sudah berkunjung
Maaf, menyertakan LINK HIDUP PADA KOMENTAR AKAN DIHAPUS