Berbicara tentang
Batik Indonesia sepertinya sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Batik merupakan salah satu simbol yang dimiliki oleh negara kita tercinta. Bahkan dalam berpakaian sehari-haripun tidak lepas dari batik. Moment 2 Oktober 2009 sebagai hari batik nasional, semakin menguatkan bahwa batik dan masyarakat Indonesia merupakan satu kesatuan, hal ini ditandai dengan maraknya penggunaan batik di berbagai instansi. Fenomena batik sungguh menakjubkan, dibarengi dengan kreativitas para produsennya yang mampu mengolah batik sedemikian rupa menjadi salah satu industri yang patut diperhitungkan. Beragam model juga banyak dihasilkan, dikombinasikan dengan berbagai bahan lainnya sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi pemakainya. Begitu juga dikota kami yang mendapat julukan kota batik. Geliat masyarakatnya untuk membudayakan batik sungguh luar biasa.
Jika dilihat dari peran batik dalam perdagangan, banyak bermunculan sentra-sentra batik. Pasar Grosir Setono, merupakan salah satu tempat dari sekian banyak tempat yang menawarkan beragam batik dengan keterjangkauan harga yang pasti pas dengan kantong kita. Selain itu terdapat pula kampung batik, yang khusus menjual dan memproduksi batik mulai dari batik tulis, batik cap, batik sablon printing, batik dobi,dll.
Tidak berhenti sampai disitu saja, peran batik dalam edukasi pun patut diacungi jempol. Diberlakukannya mata pelajaran berbasis muatan lokal (mulok) membuat batik semakin dikenal terutama bagi anak-anak sekolah khususnya pada tingkat sekolah dasar.
Seakan tidak mau ketinggalan dengan kakak-kakak SD, adik-adik play group juga mau belajar tentang batik.
Tentu saja tidak sesulit kakak SD yang harus membaca dan menghapalkan jenis-jenis batik beserta cara pembuatannya tetapi dengan cara yang lebih menyenangkan.
Hari kamis 23 Februari 2012 tepatnya, bersamaan dengan puncak tema "Rekreasi". Kami para guru berinisiatif untuk mengajak anak-anak berkunjung ke "Museum Batik". Namun museum yang akan dikunjungi oleh anak-anak sangat istimewa karena letaknya yang sangat strategis. Tidak memerlukan biaya tambahan untuk menuju kesana.
Diintip yuk lokasi museum dan beragam kegiatan yang ada disana.
Lokasi museum cukup strategis, yang merupakan ruang kelas dengan setting menyerupai sebuah museum batik lengkap dengan segala properti pendukungnya menambah seru suasana, menghadirkan citra museum yang sesungguhnya.
Sebelum masuk museum, anak-anak diberi bekal berupa uang-uangan (terbuat dari kertas) yang akan digunakan untuk membeli tiket masuk dan tentu saja untuk belanja batik. Penjaga loket dengan sigap menyiapkan tiket. Setiap pengunjung yang sudah membeli tiket, akan diberi tanda stempel pada tangan kanannya. Tiketnya, jangan sampai jatuh tercecer karena akan diberikan kepada penjaga stand batik.
Nah, stand pertama yang dikunjungi adalah stand batik tulis. Coba lihat ada apa saja disana. Ternyata ada perlengkapan membatik tulis seperti : kain mori, canting, kompor kecil, wajan kecil dan malam (lilin yang dipakai membatik). Beberapa contoh hasil jadi dari batik tulis juga ada, seperti kain batik tulis dan kaos batik. Ditambah dengan kegiatan melukis dengan botol kecap, membuat anak-anak semakin betah berada di stand ini.
Stand berikutnya adalah stand batik cap. Disini, anak-anak bisa melihat perlengkapan yang digunakan untuk mengecap seperti : canting cap dan malam. Kami juga menyediakan kain mori yang bisa digunakan anak-anak untuk mengecap. Motif canting cap yang beragam membuat anak belajar bereksplorasi dengan bentuk dan warna.
Shooping time.. wah ada seprei, atasan, sandal, sarung bantal, kain, kipas, dan banyak lagi macamnya. smua merupakan produk batik. Dengan uang yang tadi dibagikan, anak-anak bisa berbelanja batik. Ada transaksi penjual dan pembeli di meja kasir. Hayoo, kalau mau beli batik jangan sampai lupa uangnya harus diberikan pada kasir.
Setelah puas berkeliling, membuat batik cap dan shooping-shooping sekarang waktunya melepas penat. Dimana lagi, kalau bukan di cafe batik. Sembari bercerita, anak-anak dapat menikmati makanan yang sudah disediakan.
Berakhir sudah kegiatan hari ini. Anak-anak boleh pulang dengan membawa hasil karya batik cap yang sudah dibuat. Raut wajah mereka terlihat ceria, pengalaman berkunjung ke museum batik yang ada di sekolah mereka sendiri.
Asyik kan, aku bangga menjadi anak Indonesia sekaligus mencintai salah satu budayanya yaitu
Batik Indonesia.
Horee.....!!!
Postingan ini disertakan pada lomba Blog Entry bertema Batik Indonesia, kerja sama Blogfam dan
www.BatikIndonesia.com